Kita ingin supaya website kita mendapatkan peringkat 1 di Google.
Tapi bukan untuk sembarang keyword.
Bukan hanya untuk mendapatkan pengunjung…
Melainkan supaya kita mendapatkan pengunjung yang tepat sasaran. Yang bersedia membeli dan menggunakan produk/jasa yang kita tawarkan.
Untuk itu, anda harus paham cara mencari keyword yang tepat.
Saya tekankan lagi…keyword yang tepat.
Hati-hati.
Agar bisa mendapatkan kata kunci yang bagus, kita tidak bisa hanya menggunakan Google Keyword Planner begitu saja.
Ada beberapa langkah lagi yang harus anda lakukan supaya strategi keyword website anda sempurna.
Semuanya dijelaskan dalam panduan ini.
Alasan mengapa Google Keyword Planner saja tidak cukup
Kalau anda sudah membaca bab pendahuluan ini, anda tentunya masih ingat bahwa ada 3 kesalahan fatal dalam keyword research.
Google Keyword Planner adalah penyebab kesalahan ketiga…
…kesalahan yang secara turun-temurun dilakukan dan diajarkan.
Yaitu menggunakan keyword yang terlalu mirip.
Seperti ini:
Lihat kemiripan semua keyword di atas
Percaya atau tidak, ini bisa menyebabkan website anda terkena penalti.
Begini,
Google Keyword Planner itu bukan tool untuk riset kata kunci, melainkan untuk pengguna Google AdWords (layanan iklan PPC Google).
Hasil yang dikeluarkan tidak beragam.
Kalau anda hanya mengandalkan Google Keyword Planner, maka konten-konten yang anda buat juga tidak akan beragam.
Karena itulah tool ini tidak bagus untuk mencari keyword.
Silahkan lakukan tahap-tahap berikut ini untuk melakukan pencarian keyword dengan cara yang benar.
Cara yang Benar untuk Mencari Keyword
1. Dapatkan beberapa ide awal dari keyword utama
Anda saat ini baru punya satu keyword yaitu kategori/industri website anda sendiri. Misalnya website yang menjual tiket pesawat kira-kira keywordnya “jual tiket pesawat”.
Satu ini saja tidak cukup.
Kalau satu keyword ini anda masukkan di tool seperti Google Keyword Planner, maka anda melakukan kesalahan seperti di atas tadi.
Maka dari itu, inilah yang kita lakukan:
Pikirkan beberapa keyword yang berkaitan dengan keyword utama tadi, lalu pisahkan berdasarkan search intent.
(Baca bab sebelumnya kalau anda belum paham search intent)
Contoh, untuk website yang menjual tiket pesawat:
Dalam contoh, saya cuma mencari kurang dari 10 keyword tiap intent. Dalam prakteknya nanti, anda sebaiknya mencari jauh lebih banyak dari ini.
Lebih banyak lebih baik.
Perhatikan terutama di bagian “informational”. Keyword-keyword ini bukan tentang tiket pesawat (keyword utama), tapi hubungannya masih sangat dekat.
Ketika ada yang mengunjungi website anda melalui keyword informational, mereka mungkin tidak akan langsung membeli…
…tapi lain kali saat mereka butuh, mereka akan datang kepada anda.
Maka dari itu, keyword informational berguna untuk mendapatkan pembeli dalam jangka panjang.
Nilainya rendah tapi sangat bermanfaat.
Kalau anda bingung dalam mencari idenya, coba jawab pertanyaan berikut:
Informational:
- Apa permasalahan yang dimiliki oleh target pasar anda?
- Apa yang membuat mereka tertarik membeli produk/layanan anda?
- Permasalahan apa yang diselesaikan melalui produk/layanan anda?
- Apa hal lain yang ingin mereka ketahui disamping produk anda?
Commercial investigation:
- Apa yang jadi pertimbangan mereka sebelum menentukan pilihan?
- Informasi apa yang mereka cari sebelum membeli? (spek, manfaat, harga)
- Bagaimana cara mereka membandingkan produk sejenis? (terbaik, vs, review)
- Apa ada kata sifat yang menggambarkan produk/layanan anda? (murah, berkualitas, biru, merah)
Transactional:
- Bayangkan anda ingin membeli produk anda secara online, apa yang akan anda cari dari Google?
- Apakah anda menyediakan diskon, gratisan, dan sejenisnya?
Di gambar tabel tadi ada keyword yang belum lengkap kalimatnya (misalnya: tujuan wisata terbaik di). Sekarang kita akan menggali versi lengkapnya dalam langkah kedua.
2. Gali keyword tambahan di KeywordTool.io
Anda pasti anda pernah melihat yang seperti ini:
Ini namanya Google AutoComplete.
Google akan secara otomatis melengkapi keyword yang anda tulis ketika melakukan pencarian.
Inilah yang kita manfaatkan untuk menggali keyword.
Masalahnya, kalau mencari satu per satu akan sangat lama…kita harus menulis “tempat wisata di a”, “tempat wisata di b”, “tempat wisata di c”, sampai Z.
Untungnya ada KeywordTool.io
KeywordTool.io adalah tool yang berfungsi untuk mendapatkan keyword turunan dari keyword utama yang anda masukkan berdasarkan Google Suggest.
Tool ini yang secara otomatis melakukan pencarian berulang-ulang kali untuk anda.
Caranya mudah…
…masukkan keyword ke kolom yang disediakan:
Jangan lupa atur negara dan bahasanya.
Setelah itu tekan tombol kaca pembesar.
Hasilnya seperti ini:
400 keyword dalam sekejap dari 1 keyword!
Selanjutnya, klik tombol “Copy All” di kanan atas. Kemudian paste (CTRL + V) di notepad, Excel, atau yang lainnya terserah anda.
Ulangi untuk semua keyword tadi.
Terakhir, gabungkan semua keyword dalam intent yang sama ke satu notepad yang sama.
3. Dapatkan volume pencarian di Google Keyword Planner
Selanjutnya dengan berbekal kata kunci dari KeywordTool.io kita menuju ke GKP. Silahkan buat akun dulu kalau anda baru pertama kali.
Setelah itu, klik di pilihan kedua dari menu.
Paste keyword yang sudah anda copy tadi. Jangan lupa ubah negara dan bahasa.
Klik tombol “Get search volume”.
Anda akan diperlihatkan volume pencarian per bulan untuk tiap keyword.
Setelah itu, download dalam bentuk Excel CSV atau simpan ke Google Drive kalau anda menggunakan Google Sheets.
Setelah semua keyword dimasukkan, anda mestinya punya 3 file spreadsheets untuk masing-masing intent.
Simpan ketiga file ini untuk bab selanjutnya.
Tool lainnya untuk riset keyword
Sampai di sini sebetulnya tahap pencarian keyword kita sudah selesai, tapi ada beberapa tool yang mungkin perlu anda ketahui untuk mempermudah proses riset.
Tool-tool berikut ini akan mempermudah proses keyword research anda.
1. SEMRush – mengintip keyword dari website lain
Tahap pencarian keyword ini sebetulnya tidak susah.
Tapi banyak orang yang buntu tahap 1 (memikirkan keyword turunan). Alasannya, karena tidak tahu keyword apa yang harus digunakan.
Selain itu, banyak juga yang keliru.
Saya sering menerima email dari pembaca PIM yang minta koreksi dan saran terkait daftar keyword yang mereka buat. Banyak yang salah.
Disinilah SEMRush bisa membantu anda.
Dengan menggunakan SEMRush, anda bisa “mengintip” keyword yang bernilai tinggi dari website-website saingan anda.
Saingan anda susah-payah melakukan riset. Kita, tinggal intip.
Caranya sangat mudah:
Masukkan alamat website saingan anda.
Setelah itu scroll ke bawah sampai bagian ini:
Supaya keywordnya lebih lengkap, klik tombol “View full report”.
Lihat di paling kiri.
Inilah keyword-keyword yang bisa kita gunakan.
Dalam satu kali klik saja kita sudah bisa mendapatkan sekian ribu keyword yang bernilai tinggi.
Masih ada lagi…
Dari halaman sebelumnya, kita bisa melihat website-website saingan kita yang lain:
Data ini sangat bermanfaat…
Kalau alamat website ini kita analisa lagi di SEMRush, maka kita akan mendapatkan semakin banyak keyword yang bernilai tinggi.
Dengan demikian, proses keyword research anda jadi berkali-kali lipat lebih mudah.
2. Long Tail Pro – mencari keyword berharga yang tersembunyi
Saya jelaskan dulu secara singkat tentang long tail keyword:
Intinya, long tail keyword itu kata kunci panjang yang tingkat persaingannya jauh lebih rendah daripada short tail keyword. (lebih lengkapnya akan dijelaskan dalam bab 4)
Lalu kenapa?
Untuk website baru, kita tidak bisa langsung masuk ke halaman 1 kalau kita mengincar keyword dengan persaingan yang tinggi. Butuh waktu berbulan-bulan.
Maka dari itu kita butuh long tail keyword.
Dengan mengincar long tail keyword, kita bisa dengan cepat masuk ke halaman 1 meskipun tanpa backlink sama sekali…
…karena persaingannya rendah.
Setelah banyak yang masuk ke halaman pertama dan mendapatkan banyak pengunjung, maka Google akan menganggap website kita terpercaya.
Selanjutnya, kita bisa mendapatkan rangking untuk keyword yang lebih sulit.
Itu strategi yang saya gunakan di blog PanduanIM.
Untuk mencari long tail keyword yang punya volume pencarian tinggi dan persaingan rendah, kita butuh Long Tail Pro ini supaya lebih mudah.
Seperti ini:
Kemudian, klik salah satu keyword untuk melihat persaingannya:
Ternyata persaingannya kecil, hanya 24 dari 100 (kanan atas).
Maka dari itulah artikel di PanduanIM saya buat supaya mengincar kata kunci tersebut.
Hasilnya bisa dilihat di gambar, peringkat 1.
Berkat strategi ini, tidak lama kemudian artikel tersebut mendapatkan peringkat 1 untuk kata kunci yang jauh lebih besar (60 ribu pencarian per bulan):
Semuanya dimulai dari sebuah long tail keyword.
3. Term Explorer – analisa banyak keyword sekaligus
Fungsi dasarnya mirip dengan Long Tail Pro yaitu mencari keyword dan melakukan analisa persaingan.
Bedanya:
Term Explorer berbasis web, sedangkan Long Tail Pro adalah software desktop. Long Tail Pro dibayar sekali seumur hidup, Term Explorer per bulan.
Karena fiturnya mirip, saya tidak akan menjelaskan ulang.
Ini screenshot daftar keyword yang didapatkan dari Term Explorer:
Karena berbasis web, Term Explorer lebih bagus untuk anda yang koneksi internetnya lambat. Server-nya mereka yang melakukan analisa, bukan komputer anda.
4. MozBar atau SEOQuake – untuk yang lebih suka manual
Dua tool ini adalah ekstensi browser untuk Chrome dan Firefox.
Keduanya gratis dan fiturnya hampir sama.
MozBar dan SEOQuake akan menampilkan data-data seperti jumlah backlink, Page Authority, Domain Authority, dan lain-lain ketika kita melakukan pencarian di Google.
Ini bisa digunakan untuk menemukan keyword yang bagus…
…tapi tidak otomatis, karena anda harus melakukan pencarian satu per satu di Google.
Sebelum kita masuk ke bab selanjutnya tentang analisa persaingan kata kunci, ada baiknya anda install salah satu dari MozBar dan SEOQuake. Lebih bagus lagi kalau menggunakan SEMRush, Long Tail Pro, atau Term Explorer.
Sumber:panduanim.com
EmoticonEmoticon